Reformasi greja
Dalam perkembangannya muncul sikap kritis terhadap
penyimpangan yang di lakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama
adanya penjualan surat pengampunan dosa (surat alfat). Surat pengampunan dosa
itu di jual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad
ke-11-13.
kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederick II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari prancis dengan Paus bonifacius pada abad ke-14.
kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederick II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari prancis dengan Paus bonifacius pada abad ke-14.
Pelopor reformasi Greja adalah Martin Luther (1483-1548)
seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman. Pada
1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap
Gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu Greja Wittenberg.
Pendapatnya antara lain :
- Amal yang baik keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
- Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat di terima Tuhan
- Tiada orang yang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja
- Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak di perlukan adanya surat pengampunan dosa.
- Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah kepalanya sehingga kedudukan Paus selaku pemimpin agama tidak dapat diterimanya.
Martin Luther |
Selain mengutamakan ajaran di atas, pada masa pembuangannya
Mhartin Luther juga menterjemahkan Kitab Injil dari Bahasa Latin Ke bahasa
Jerman sehingga banyak orang yang dapat memahami Kitab Suci. Reformasi Gereja
juga Berkembang ke negara-negara lain di Eropa misaalnya tokoh Jean Calvin dari
Prancis (1509-1564) yang ajarannya disebut Calvinisme banyak pengikutnya di
belanda, inggris dan Skotlandia. Tokoh Ulrick Zwingli (1484-1531) dari Swiss
serta munculnya Gereja Anglika di Inggris dipelopori oleh Raja Henry VIII Tudor
(1509-1547).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar